ADVERTISING

Monday, October 8, 2018

Interview: Cerita Farhat Abbas Jadi Jurkam Jokowi - Ma'ruf Amin



Farhat Abbas (Instagram)Terlepas dari banyaknya kontroversi yang pernah dibuat, pengacara kondangFarhat Abbas kini terpilih sebagai salah satu juru kampanye kemenangan tim Jokowi - Ma'ruf Amin di ajang Pilpres 2019.
Dari seorang pengacara hingga terjun ke ranah politik, mantan suami Nia Daniaty ini mengungkap sebetulnya bukan perkara mudah. Bahkan ia pun sudah menyiapkan mental menghadapi komentar nyinyir para haters di sosial media nantu.Belum lagi, Farhat Abbas juga harus kembali berhadapan dengan Ahmad Dhani yang menjadi tim pemenangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Maklum sebelumnya dua lelaki beda profesi itu pernah berseteru panjang hingga akhirnya berujung damai.Namum setelah beda pandangan politiknya, apakah hubungan Farhat Abbas - Ahmad Dhani kembali memanas?
Lebih lanjut, berikut wawancara eksklusif Suara.com bersama Farhat Abbas soal keterlibatannya sebagai tim sukses Jokowi dan perasaannya menghadapi Ahmad Dhani.Saya ini kan adalah politisi dan caleg (calon legislatif) juga buat PKB wilayah Jawa Barat 6, yang meliputi Kota Depok dan Bekasi. Kemudian karena koalisi partai, masing-masing partai diminta menyiapkan sepuluh orang sebagai juru kampanye. Dan saya terpilih dari PKB.
Jadi juru kampanye ada pelatihan khusus nggak?
Ada ada, kita sudah pelatihan sejak 5 Agustus kemarin.
Kita punya badan relawan, namanya BPJS (Biar Pakde Jokowi Saja) Dua Periode. Terus saya juga terlibat sebagai koordinasi relawan yang beraliansi, yang menyatu dengan #2019TetapJokowi. Di situ saya terpilih sebagai Sekretaris Nasional. Sebenarnya kita juga ada Juru Bicara (Jubir) Indonesia. Ibarat kata bagian orang yang bicara untuk kebaikan negeri ini. Dalam juru kampanye PKB, saya bagian dari Jubir itu. Tapi nggak bisa seenaknya wawancara. Harus bergilir sesuai kepentingan.
Maksudnya?
Kalau kepentingan saya berbicara pada bagian yang F. Saya khusus menghadapi nama-nama tim lawan yang berinisial F seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Ferry Mursyidan. Kenapa mereka? Karena orang ini yang sering bikin masalah. Jadi setiap mereka komentar buruk soal Jokowi, saya yang akan menghadapi dan klarifikasinya.
Tidak ditunjuk untuk hadapi Ahmad Dhani juga?
Saya dengan Dhani sudah terlanjur damai dan berteman. Saya nggak mau ribut lagi. Saya malas ribut lagi. Jadi saya bilang ke tim saya, jangan saya yang hadapi dia.
Tapi Ahmad Dhani tahu kalian sudah beda pandangan politik?
Iya tahu. Tapi saya sudah bilang, 'Wah sorry yah bro, kita tetap berkawan yah'. Karena kan sebagai kader PKB garis tangannya saya harus berada di posisi Jokowi.
Kalau tiba-tiba Ahmad Dhani 'menyerang' Anda nanti selama masa kampanye gimana?
Yah saya juga akan balas, hahaha. Tapi saya tidak menyerang secara pribadi. Saya cuma bagian menetralisir fitnah. Saya akan jawab tuduhan-tuduhan tidak benar saja.
Memang gaya kampanye Anda seperti apa?
Ya saya punya gaya sendiri dalam kampanye di sosial media. Pokoknya yang lugas, tegas dan cerdas.
Pakai Meme muka sendiri juga kayaknya?
Iya iya iya. Itu bagian promosi sebagai caleg juga. Dengan pakai wajah nyata saya, bisa terlihat kalau saya juru kampanye, caleg juga. Jadi mudah dicerna sama publik kalau pakai meme.
Jadi juru kampanye nggak takut punya haters?
Yah memang begitulah politik. Kita yang dukung Jokowi, pasti banyak haters dari tim sebrang. Sebetulnya itu masalah. Tapi kita harus meyakinkan jangan salah pilih presiden.
Berapa sih bayaran jadi Jurkam?
Nggak dibayar. Nggak perlu lagian juga. Saya kan sudah daftar jadi caleg. Kalau seandainya nggak jadi caleg yah baru minta jabatan. Haha. Nggak kok, intinya kalau nggak jadi caleg yah jadi pengacara saja.
Memang lebih nyaman mana pengacara sama politikus?
Yah lebih enak jadi pengacara lah. Karena Pejabat negara rawan diincar KPK. Kalau pengacara mah hidup kita damai sentosa tidak ketar-ketir.
Terakhir, mungkin bikin lagu kayak Ahmad Dhani buat kampanye nanti?
Iya benar saya juga ciptakan lagu. Judulnya, "Lagu Jokowi" saja kali yah. Sudah lama saya ciptakan. Saya akan menyanyikan lagu ini nanti waktu kampanye. Pokoknya kalau kampanye nanti memanas baru saya nyanyiin. Terus ada lagu lama saya juga "Yok Damai Yok". Itu sudah ada video klip. Ini lagu buat Pilkada sama Pilpres. Intinya jangan kita hancurkan hubungan ini cuma gara-gara beda dukungan.

No comments:

Post a Comment