Program belajar di rumah karena pandemi Covid-19 rupanya membuat sebagian siswa di Indonesia tidak nyaman. Dalam survei terbaru yang dilakukan UNICEF, diketahui 66 persen siswa tidak bisa belajar dengan nyaman di rumah.
Bahkan, survei menunjukkan 9 dari 10 siswa di Indonesia ingin segera kembali ke sekolah setelah menjalani belajar dari rumah.
UNICEF melakukan survei tersebut dari 18 hingga 29 Mei 2020 dan 5 hingga 8 Juni 2020 melalui kanal U-Report yang terdiri dari SMS, WhatsApp, dan Facebook Messenger.
Sebanyak 4.000 siswa dari 34 provinsi di Indonesia memberikan tanggapan dalam penelitian ini.
Perwakilan UNICEF Debora Comini mengatakan sebanyak 87 persen siswa mengatakan ingin segera kembali ke sekolah. Sedangkan sekitar 66 persen mengatakan mereka merasa tidak nyaman belajar dari rumah.
Deborah menyampaikan sebanyak 38 persen siswa kekurangan bimbingan dari guru sementara 35 persen menyebutkan akses internet yang buruk.
"Hal ini menjadi tantangan utama yang dihadapi para siswa saat belajar di rumah," ucap Debora dalam siaran pers, dilansir Anadolu Agency.
Debora menambahkan jika pembelajaran jarak jauh berlanjut, lebih dari setengah atau 62 persen mengatakan mereka membutuhkan bantuan untuk kuota internet.
"Ketika negara ini mulai mengurangi pembatasan, sangat penting untuk memprioritaskan pembelajaran anak-anak baik di sekolah atau jarak jauh," kata Debora.
UNICEF mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan kesempatan belajar berkualitas dengan memastikan kesehatan dan keselamatan anak-anak baik di sekolah maupun di rumah.
"Sampai saat ini, UNICEF telah mendukung penyediaan panduan tentang belajar dari rumah dan kompilasi bahan belajar cetak untuk kegiatan belajar di rumah," kata Debora.
No comments:
Post a Comment