ADVERTISING

Thursday, June 18, 2020

Orangtua, Ini Startegi Siapkan Dana Pendidikan Anak Sejak Dini

Orangtua, Ini Startegi Siapkan Dana Pendidikan Anak Sejak Dini

 Penting bagi pasangan suami istri untuk memiliki alokasi khusus biaya pendidikan anak di kemudian hari. 
Menurut konsultan finansial Prita Ghozie, dana tersebut bahkan lebih baik disiapkan sejak awal pernikahan meski belum berencana memiliki anak.
Kata Prita, saat belum memiliki anak, maka alokasi bisa dilakukan dengan fleksibel atau bahkan lebih rendah daripada pos keuangan yang lain. Namun yang harus diperhatikan adalah jumlah uang yang akan disisihkan sebagai tabungan untuk biaya pendidikan anak.
"Misal mau nyiapin dana pendidikan anak tapi ada tujuan lain, lebih ke (beli) rumah, bisa lebih sedikit (alokasi dana pendidikan) karena mungkin ada kebutuhan lain juga," kata Prita dalam siaran langsung bersama Parentingtalk, Rabu (17/6/2020).
Akan berbeda jika anak sudah lahir. Orangtua harus ancang-ancang usia berapa anak akan mulai sekolah dan menghitung biaya yang diperlukan.
Tak hanya itu, penentuan sekolah juga penting.
Prita mengingatkan, mencari sekolah untuk anak jangan atas alasan gengsi orangtua.
"Orangtua kadang salah pilih sekolah ternyata karena ada hubungan sama gengsi orangtua. Pengennya di sekolah favorit tapi gak lihat persiapan dana pendidikan," kata Prita.
Saran Prita, memilih sekolah bukan hanya terlihat mahal tapi juga sesuai dengan kebutuhan anak juga kemampuan finansial yangbsudah disiapkan.
Menurut Prita, hal itu dirasa penting untuk menghindari prasangka orangtua menjadikan anak seperti sandwich generation atau anak saat dewasa yang berganti menanggung biaya hidup keluarga. 
"Jangan sampai di masa depan anak sebagai investasi kita atau keluar istilah 'mama kan dulu udah sekolahin kamu mahal-mahal'," ucapnya. 

Jadwal Belajar dari Rumah TVRI, 18 Juni 2020: Ketahanan Pangan Keluarga

Jadwal Belajar dari Rumah TVRI, 18 Juni 2020: Ketahanan Pangan Keluarga

 Jadwal belajar dari rumah TVRI bisa disimak di sini, mengingat fase transisi masa new normal belum membuat kegiatan belajar dan mengajar di sekolah dibuka kembali.
Kebijakan siaran belajar dari rumah yang ditayangkan di stasiun TVRI Nasional telah diterapkan sejak Senin, 13 April 2020.
Pada Senin hingga Jumat, Program belajar dimulai pada pagi hari dengan materi yang dikhususkan untuk tingkatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kemudian akan dilanjutkan untuk materi pembelajaran tingkat SD hingga SMA, pada siang hari.
Berikut ini adalah Link Streaming dan Jadwal Belajar dari Rumah TVRI hari ini, Kamis 18 Juni 2020:
  • 08.00-08.30 WIB: Kidi & Widi: Ayo Gosok Gigi
  • 08.30-08.55 WIB: Sahabat Pelangi: Yeay Menang
  • 08.55-09.00 WIB: Let's Learn English: What Is It?
  • 09.00-09.30 WIB: Musim Gugur di Amerika
  • 09.30-10.00 WIB: Ragam Kehidupan: Ahu Parmalin
  • 10.00-10.05 WIB: Let's Learn English: This Is My Neighborhood
  • 10.05-10.30 WIB: Vokasi: Koreografer, Seniman Keramik, dan Penata Musik Radio
  • 10.30-11.00 WIB: Keluarga Indonesia: Ketahanan Pangan Keluarga
Jadwal ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan penyiaran TVRI dan Kemendikbud. Perubahan jadwal akan diinformasikan lebih lanjut.

Survei: Hilangnya Kontak Fisik saat Pandemi Covid-19 Bikin Orang Kesepian!

Survei: Hilangnya Kontak Fisik saat Pandemi Covid-19 Bikin Orang Kesepian!

Manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Tidak heran jika kita menginginkan kebersamaan, baik dengan dikelilingi keluarga maupun teman. Namun, pandemi Covid-19telah mengubah hal ini.
Hasil survei menunjukkan, sekitar tiga dari lima orang Amerika merasa kesepian, mereka merasa ditinggalkan dan tidak memiliki teman karena pandemi ini.
Dilansir dari Daily Mail, meski media sosial dapat menghubungkan dengan keluarga atau teman yang jauh, ilmuwan mengatakan rasanya tidak sama karena tidak ada pengganti untukkontak fisik atau sentuhan secara langsung.
Maksud dari sentuhan misalnya berjabat tangan, memeluk atau hanya duduk bersama dalam jarak dekat.
"Karena hal-hal seperti Zoom dan Skype, kita memiliki kemampuan untuk melihat orang lain serta berkomunikasi... Apa yang hilang adalah sesuatu yang kita sebut sebagai perasaan kedekatan, perasaan kehadiran yang Anda miliki dengan orang lain ketika bisa merasakannya di satu ruangan dan (melalui) sentuhan fisik," kata Dr Kory Floyd, seorang profesor di University of Arizona yang mempelajari komunikasi kasih sayang dan pengaruhnya terhadap stres.
Menurutnya, efek kesehatan dari kehilangan sentuhan fisik dalam kehidupan sehari-hari didorong oleh ancaman. Sebab, otak mengartikan kondisi tersebut sebagai ancaman, ketika tidak mengalami koneksi semacam itu.

Kesepian telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan. Mulai dari memengaruhi gangguan suasana hati dan memicu depresi, tetapi juga dikaitkan dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, turunnya fungsi kekebalan tubuh dan gangguan sistem saraf.

Floyd mengatakan ada hal yang dapat dilakukan untuk menggantikan rasa kehilangan sentuhan tersebut, yaitu dengan bermain dengan hewan.
Jika tidak, memeluk sesuatu seperti bantal dengan tekanan dapat menipu otak dengan berpikir bahwa Anda sedang memeluk seseorang.
"Ada penelitian yang menunjukkan ketika Anda memeluk bantal, tekanan dan kehangatan pada kulit memiliki manfaat menghilangkan stres," tandas Floyd.

UNICEF: 66 Persen Siswa di Indonesia Tidak Nyaman Belajar di Rumah

UNICEF: 66 Persen Siswa di Indonesia Tidak Nyaman Belajar di Rumah

Program belajar di rumah karena pandemi Covid-19 rupanya membuat sebagian siswa di Indonesia tidak nyaman. Dalam survei terbaru yang dilakukan UNICEF, diketahui 66 persen siswa tidak bisa belajar dengan nyaman di rumah.
Bahkan, survei menunjukkan 9 dari 10 siswa di Indonesia ingin segera kembali ke sekolah setelah menjalani belajar dari rumah.
UNICEF melakukan survei tersebut dari 18 hingga 29 Mei 2020 dan 5 hingga 8 Juni 2020 melalui kanal U-Report yang terdiri dari SMS, WhatsApp, dan Facebook Messenger.
Sebanyak 4.000 siswa dari 34 provinsi di Indonesia memberikan tanggapan dalam penelitian ini.
Perwakilan UNICEF Debora Comini mengatakan sebanyak 87 persen siswa mengatakan ingin segera kembali ke sekolah. Sedangkan sekitar 66 persen mengatakan mereka merasa tidak nyaman belajar dari rumah.
Deborah menyampaikan sebanyak 38 persen siswa kekurangan bimbingan dari guru sementara 35 persen menyebutkan akses internet yang buruk.
"Hal ini menjadi tantangan utama yang dihadapi para siswa saat belajar di rumah," ucap Debora dalam siaran pers, dilansir Anadolu Agency.
Debora menambahkan jika pembelajaran jarak jauh berlanjut, lebih dari setengah atau 62 persen mengatakan mereka membutuhkan bantuan untuk kuota internet.
"Ketika negara ini mulai mengurangi pembatasan, sangat penting untuk memprioritaskan pembelajaran anak-anak baik di sekolah atau jarak jauh," kata Debora.
UNICEF mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan kesempatan belajar berkualitas dengan memastikan kesehatan dan keselamatan anak-anak baik di sekolah maupun di rumah.
"Sampai saat ini, UNICEF telah mendukung penyediaan panduan tentang belajar dari rumah dan kompilasi bahan belajar cetak untuk kegiatan belajar di rumah," kata Debora.

Intip Masa Depan Lewat Tes Kepribadian: Gambar Pertama Apa yang Kamu Lihat

Intip Masa Depan Lewat Tes Kepribadian: Gambar Pertama Apa yang Kamu Lihat?

Tes kepribadian ini disebut dapat membantumu memprediksi apa yang akan terjadi dalam waktu dekat.  
Caranya mudah, Anda hanya diminta untuk memerhatikan gambar yang ada pada teskepribadian ini. Apa yang kamu lihat pertama kali? Jawabannya akan menentukan hal yang akan kamu alami dalam waktu dekat.
1. Buku
Melihat buku pertama kali, tampaknya saat ini semua berjalan terlalu lambat. Namun  kamu mungkin akan menyukainya, sehingga tidak harus terburu-buru.
Anggap saja nasib sedang memberimu kesempatan untuk beristirahat dan melakukan hal-hal baru dengan kekuatan baru.
Kamu dapat menyelesaikan semua masalah yang menghambatmu selama ini. Manfaatkan hadiah ini.
Jika jawabanmu bukan Buku, maka klik halaman selanjutnya dan cari tahu jawaban yang tertera...
2. Kupu-kupu
Jika melihat gambar kupu-kupu pertama kali, berarti kamu terlalu mengidealkan segalanya. Inilah yang menghambat beberapa hal dalam hidupmu.
Kamu memiliki rencana dan ide yang terlalu ambisius yang tidak realistis untuk diimplementasikan.
Jadi mulailah dari hal kecil, supaya kamu bisa bergerak lebih baik. Tentu saja, ini layak untuk dicoba, siapa tahu keinginanmu akan menjadi nyata.
3. Seorang perempuan menggendong anak
Melihat seorang perempuan menggendong seorang anak, berarti kamu sekarang berada di ambang perubahan.
Waktumu telah tiba, dan sekarang adalah saat yang tepat untuk bergerak maju tanpa rasa takut.
Terbuka untuk dunia dan semua perubahan. Semua kejutan di masa depan akan menjadi hadiah yang nyata bagimu.